Specify About Books Perahu Kertas
Title | : | Perahu Kertas |
Author | : | Sapardi Djoko Damono |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | First Edition |
Pages | : | Pages: 148 pages |
Published | : | 2008 (first published 1983) |
Categories | : | Poetry. Asian Literature. Indonesian Literature. Nonfiction |
Sapardi Djoko Damono
Paperback | Pages: 148 pages Rating: 4.18 | 472 Users | 34 Reviews
Representaion During Books Perahu Kertas
Yang fana adalah waktuKita abadi
Kalau ada penulis puisi di Indonesia yang saya suka (karena saya nggak terlalu dalam menyukai puisi), jawabannya bukan Chairil Anwar atau W.S.Rendra--terlepas dari fakta bahwa mereka berdua itu penulis puisi beken Indonesia--tapi adalah beliau ini, Pak Sapardi Djoko Damono. Puisi pertama yang menarik minat saya adalah puisi "Yang Fana Adalah Waktu", yang saya temukan secara kebetulan di salah satu cerpen yang saya baca di majalah. Pertama kali baca dan saya langsung jatuh cinta, bahkan sampai sering saya deklamasikan di angkot bersama teman saya waktu SMP. Begitu SMA, saya beruntung ternyata perpustakaan sekolah punya copy dari antologi Perahu Kertas, yang di dalamnya terdapat puisi kesukaan saya. Saya baca dan--seperti saat pertama kali membaca Yang Fana Adalah Waktu--saya kembali jatuh cinta pada tiap puisinya.
Puisi-puisi karangan beliau selalu menceritakan tentang kehidupan dan kematian, yang dikemas dengan bahasa yang indah dan terkadang sulit dicerna maksudnya (tapi itu mungkin karena saya membacanya waktu masih SMA), tapi begitu berhasil menghayati maksud dari puisinya, kita bisa mendapatkan sebuah prosa yang sangat indah.
Tapi,
yang fana adalah waktu, bukan?
tanyamu. Kita abadi.
Be Specific About Books Concering Perahu Kertas
Original Title: | Perahu Kertas |
Edition Language: | Indonesian |
Literary Awards: | Hadiah Sastra Dewan Kesenian Jakarta for Kumpulan Puisi terbaik (1983) |
Rating About Books Perahu Kertas
Ratings: 4.18 From 472 Users | 34 ReviewsPiece About Books Perahu Kertas
Yang fana adalah waktuKita abadiKalau ada penulis puisi di Indonesia yang saya suka (karena saya nggak terlalu dalam menyukai puisi), jawabannya bukan Chairil Anwar atau W.S.Rendra--terlepas dari fakta bahwa mereka berdua itu penulis puisi beken Indonesia--tapi adalah beliau ini, Pak Sapardi Djoko Damono. Puisi pertama yang menarik minat saya adalah puisi "Yang Fana Adalah Waktu", yang saya temukan secara kebetulan di salah satu cerpen yang saya baca di majalah. Pertama kali baca dan sayaKetika hal biasa menjadi renungan bagi Sapardi dan dituangkan ke tulisannya yang tidak biasa, saat itulah aku ikut berpikir. Apakah yang aku baca dan cerna sama dengan yang eyang Sapardi maksud?Entah sudah kali ke-berapa aku ulang membaca dan setiap kali itu pula aku mencernanya berbeda."Yang fana adalah waktu. Kita abadi:memungut detik demi detik, merangkainya sepertibunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa.Tapi, yang fana adalah waktu, bukan? tanyamu. Kita abadi."
Yang fana adalah waktuKita abadiKalau ada penulis puisi di Indonesia yang saya suka (karena saya nggak terlalu dalam menyukai puisi), jawabannya bukan Chairil Anwar atau W.S.Rendra--terlepas dari fakta bahwa mereka berdua itu penulis puisi beken Indonesia--tapi adalah beliau ini, Pak Sapardi Djoko Damono. Puisi pertama yang menarik minat saya adalah puisi "Yang Fana Adalah Waktu", yang saya temukan secara kebetulan di salah satu cerpen yang saya baca di majalah. Pertama kali baca dan saya
You are a lake. Who waits for the paper ship. Who is patient in waiting. Who is calm. Like a lake you are.
Buku puisi Sapardi terbaik, so far.
Hei! Ini buku yang cukup saya ingat sewaktu Sekolah Dasar...... saya suka puisi-puisinya yang untuk ukuran saya waktu itu menganggap aneh.... BTW, kutipan yang paling disukai remaja 'aku ingin mencintaimu dengan sederhana' berasal dari buku ini.
Jangan menjerit, semerbakmu memekakkanku.
0 Comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.